Apakah anda tahu dimana SMA Budi Mulia Dua itu?

Kamis, 03 Juni 2010

Review puisi

REVIEW BUKU KUMPULAN PUISI
Sekarang ini, puisi mulai di gabungkan dan dijadikan buku kumpulan puisi. Berbagai jenis puisi baru mulai bermunculan seperti puisi cinta, puisi kesedihan, puisi penyesalan, dll. Buku kumpulan puisi kontemporer yang akan saya review adalah kumpulan puisi dari berbagai orang yang karyanya telah digabungkan.
Contoh puisi kontemporer :
Jembatan Ampera
Malam ini
Aku bergembira
Berada di atas Jembatan Ampera
Jembatan yang megah terkenal di Indonesia
Pemandangan malam
Sungguh indah menawan
Terlihat lampu – lampu nelayan berjalan
Di sungai Musi mereka mencari ikan
Suasana itu
Menggoncang jiwaku
Mengajakku lebih
Mensyukuri karunia Ilahi
Rasanya……
Aku tak ingin pulang
Aku ingin menghabiskan hari libur di sini
Di atas Jembatan Ampera yang indah ini
Di dalam puisi ini yang berjudul “ Jembatan ampera “ ini, tema yang disajikan penulis adalah kebahagiaan atau kegembiraan. Perasaan sang penulis merasa bahagia karena dia senang saat berada di jembatan ampera. Sang penulis bangga bahwa jembatan ampera adalah salah satu jembatan yang terkenal di Indonesia.
Nada saat membaca puisi ini dapat dibawakan seperti riang dan senang karena tema puisi ini adalah kebahagiaan. Di dalam puisi ini, sang penulis tidak menggunakan kata – kata yang sulit dimengerti. Bahkan kata – kata yang digunakan sudah bahasa yang sering diucapkan orang jaman sekarang. Kata – kata dalam puisi tidak terlalu panjang yang terpenting adalah maknanya jelas untuk para pembaca.
Di puisi ini, sang penulis menuliskan hal yang benar terjadi dan tidak menggunakan imajinasinya. Karena penulis ingin memperlihatkan perasaan yang sebenarnya kepada pembaca. Kata kongkret dibutuhkan di dalam puisi agar para pembaca dapat merasakan, menggambarkan keadaan yang ada di dalam puisi tersebut. Pada kalimat Terlihat lampu – lampu nelayan berjalan, Di sungai Musi mereka mencari ikan terlihat jelas bahwa sang penulis memberikan gambaran saat itu ada seorang nelayan yang sedang mencari ikan.
Di dalam puisi ini selain kebahagiaan ada juga makna agama yaitu pada kalimat Menggoncang jiwaku, Mengajakku lebih , Mensyukuri karunia Ilahi. Bahwa sang penulis menjelaskan bahwa kita sebagai umat manusia harus tetap mensyukuri semua apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Di beberapa kalimat puisi bermajas personifikasi terlihat pada kalimat Terlihat lampu – lampu nelayan berjalan dan Menggoncang jiwaku. Di kalimat tersebut, sang nelayan seolah – olah lampu nelayan itu berjalan di atas sungai Musi. Dan seolah – olah jiwa sang penulis bergoncang.
Amanat yang terkandung adalah bahwa kita sebagai manusia harus tetap bersyukur kepada semua ciptaan-Nya. Karena dengan ciptaan-Nya, kita dapat semakin tertarik untuk tetap beribadah dan dapat memberikan kesejukan kepada hati kita.
Di puisi yang lain yang ada di dalam buku kumpulan ini, para penulis juga mencurahkan rasa kebahagiaan. Selain itu ada juga yang menggunakan tema tentang Tuhan dan ciptaan-Nya. Dan penggunaan bahasa sama seperti puisi ini. Jadi di dalam buku kumpulan puisi ini, jenis puisinya adalah puisi baru.

Tidak ada komentar: